SELAMAT DATANG DI PT. ESA GEMILANG SAKTI

5 Kesalahan Umum dalam Mengelola Sistem Keamanan Perusahaan

Nomor 4 paling sering diabaikan oleh perusahaan

Admin

5/6/20253 min baca

Ketika bicara soal keamanan perusahaan, banyak yang langsung terpikir soal kamera CCTV, pagar tinggi, atau satpam yang berdiri di depan gerbang. Tapi kenyataannya, sistem keamanan itu jauh lebih luas dan kompleks. Dan sayangnya, banyak perusahaan yang merasa sudah “aman”, padahal justru melakukan kesalahan yang bisa membahayakan operasional mereka sendiri.

Sebagai perusahaan outsourcing yang sudah lama bergerak di bidang jasa keamanan, kami cukup sering menemukan pola kesalahan yang sama di berbagai klien. Nah, di artikel ini, kami ingin berbagi lima kesalahan paling umum yang sering dilakukan perusahaan saat mengelola sistem keamanannya. Tujuannya simpel: supaya kamu bisa belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, dan menghindari potensi kerugian di kemudian hari.

1. Mengandalkan Satpam Hanya di Pintu Masuk

Banyak perusahaan merasa cukup dengan menempatkan satpam di gerbang utama. Padahal, potensi ancaman bisa datang dari mana saja—pintu belakang, jalur logistik, bahkan dari dalam perusahaan sendiri.

Sistem keamanan harus dibangun secara menyeluruh, mulai dari titik masuk utama hingga area paling tersembunyi. Di sinilah pentingnya pemetaan area rawan, patroli terjadwal, dan komunikasi yang baik antar-personel keamanan.

Sebagai penyedia jasa keamanan profesional, kami selalu memulai kerja sama dengan survei lokasi. Dari situ, kami baru menyusun strategi pengamanan sesuai kebutuhan klien. Jadi bukan sekadar “menjaga gerbang”, tapi menjaga seluruh aset secara menyeluruh.

2. Tidak Melatih Satpam Secara Profesional

Kadang ada perusahaan yang merekrut sendiri petugas keamanan tanpa memberikan pelatihan memadai. Hasilnya? Satpam yang tidak tahu prosedur saat keadaan darurat, tidak tegas dalam bertindak, bahkan canggung saat harus menghadapi situasi kritis.

Padahal, tugas satpam lebih dari sekadar berdiri tegak. Mereka harus punya kemampuan komunikasi, ketanggapan menghadapi situasi, hingga pemahaman SOP dalam kondisi tertentu.

Di perusahaan kami, pelatihan itu wajib. Mulai dari pelatihan dasar keamanan, manajemen risiko, pelayanan publik, hingga pengendalian situasi. Bahkan, ada pelatihan khusus untuk lokasi tertentu seperti gudang, pabrik, atau lingkungan perkantoran. Jadi satpam yang kami tugaskan benar-benar siap—bukan hanya dari penampilan, tapi juga keahlian.

3. Mengabaikan Teknologi sebagai Pendukung

Sistem keamanan modern bukan hanya soal orang, tapi juga alat. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang mengabaikan teknologi pendukung seperti CCTV, sistem kontrol akses, alarm darurat, atau bahkan aplikasi patroli digital.

Beberapa contoh nyata yang kami temui di lapangan:

  • Kamera CCTV sudah mati berbulan-bulan, tapi tidak diperbaiki.

  • Alarm sering bunyi sendiri, akhirnya dimatikan.

  • Tidak ada sistem pelaporan insiden digital, semua masih manual.

Teknologi seharusnya jadi mitra satpam, bukan pengganti. Kombinasi manusia dan teknologi akan menciptakan sistem yang lebih tangguh dan bisa dipantau real-time.


4. Tidak Ada Evaluasi Keamanan Secara Berkala

“Belum pernah ada kejadian” bukan berarti sistem keamanan Anda sudah bagus. Bisa jadi hanya belum waktunya terjadi. Karena itu, evaluasi secara rutin sangat diperlukan.

Misalnya:

  • Apakah titik rawan di area kerja sudah berubah?

  • Apakah jumlah satpam cukup untuk jam operasional saat ini?

  • Apakah SOP masih relevan dengan kondisi terbaru?

Perusahaan outsourcing yang profesional akan menyediakan laporan rutin dan evaluasi berkala sebagai bagian dari layanan. Di tempat kami, ini bahkan jadi bagian dari Service Level Agreement (SLA), bukan tambahan biaya.

5. Memilih Vendor Berdasarkan Harga Termurah

Ini kesalahan yang sayangnya masih sering terjadi. Banyak perusahaan tergiur harga murah tanpa mempertimbangkan kualitas layanan. Akibatnya:

  • Satpam tidak disiplin

  • Tidak punya pelatihan yang memadai

  • Tidak ada sistem backup atau kontrol dari manajemen vendor

Padahal keamanan adalah hal krusial. Lebih baik berinvestasi di vendor yang memang punya rekam jejak jelas, sistem kerja yang profesional, dan bisa dipercaya menjaga aset serta reputasi perusahaan Anda.

Kami selalu menyampaikan ke calon klien: kami mungkin bukan yang paling murah, tapi kami memastikan keamanan Anda benar-benar terjaga. Karena kalau bicara soal risiko, yang murah bisa jadi justru paling mahal akibat kerugian yang ditimbulkan.

Penutup: Keamanan Adalah Fondasi Bisnis yang Sering Dianggap Sepele

Banyak perusahaan baru sadar pentingnya keamanan setelah mengalami kejadian yang tak diinginkan. Jangan sampai itu terjadi di tempatmu. Mulailah dari sekarang dengan menghindari lima kesalahan di atas dan membangun sistem keamanan yang terencana, terlatih, dan terkontrol.

Dan kalau kamu merasa sistem keamanan di tempatmu masih “biasa-biasa aja”, mungkin sudah waktunya berpartner dengan penyedia jasa keamanan yang punya pengalaman dan komitmen tinggi terhadap kualitas.

Siap Tingkatkan Keamanan Perusahaan Anda?