SELAMAT DATANG DI PT. ESA GEMILANG SAKTI

Memahami Perbedaan First Mile, Mid Mile, dan Last Mile dalam Dunia Logistik

Blog post description.

Admin

4/11/20252 min baca

Dalam era belanja online dan e-commerce yang terus berkembang, logistik menjadi elemen krusial yang menentukan seberapa cepat, efisien, dan akurat sebuah barang sampai ke tangan konsumen. Namun, proses logistik tidak sesederhana “mengirim barang dari titik A ke titik B.” Ada tiga tahap penting dalam rantai distribusi logistik: First Mile, Mid Mile, dan Last Mile.

Ketiga tahap ini punya peran dan tantangan masing-masing. Memahami perbedaannya bukan hanya penting bagi pelaku bisnis, tapi juga bagi konsumen muda yang aktif bertransaksi secara online.

1. Apa Itu First Mile?

Definisi:

First Mile adalah tahap awal dalam proses logistik, yaitu saat barang pertama kali berpindah dari penjual atau produsen ke pusat distribusi atau gudang logistik.

Contoh:

Misalnya, kamu membeli sepatu dari sebuah brand lokal. First mile terjadi saat sepatu itu dikirim dari pabrik atau toko penjual ke gudang logistik milik penyedia jasa kirim (seperti J&T, SiCepat, atau Shopee Express).

Proses First Mile Meliputi:

  • Pengambilan barang dari produsen/penjual.

  • Pengemasan dan pelabelan.

  • Pengiriman ke pusat distribusi.

Tantangan First Mile:
  • Koordinasi yang buruk bisa menyebabkan keterlambatan sejak awal.

  • Kurangnya visibilitas atau tracking sistem.

  • Penanganan barang yang tidak standar bisa menyebabkan kerusakan.

Kenapa First Mile Penting?

Karena ini adalah fondasi dari seluruh perjalanan logistik. Kalau proses di sini sudah bermasalah, besar kemungkinan masalah itu akan berdampak ke tahap-tahap selanjutnya.

2. Apa Itu Mid Mile?

Definisi:

Mid Mile adalah tahap tengah dari proses logistik, di mana barang berpindah dari gudang atau pusat distribusi utama ke cabang distribusi regional atau hub terakhir sebelum pengiriman ke konsumen.

Contoh:

Sepatu tadi sudah sampai di gudang pusat di Jakarta. Mid mile terjadi saat sepatu itu dikirim dari gudang Jakarta ke hub logistik regional, misalnya ke Bandung, tempat tinggal kamu.

Proses Mid Mile Meliputi:
  • Penyortiran barang berdasarkan tujuan akhir.

  • Pengangkutan antar kota atau antar provinsi.

  • Pengiriman dalam jumlah besar (bulk).

Tantangan Mid Mile:
  • Jarak tempuh antar kota/provinsi bisa sangat jauh.

  • Biaya logistik bisa membengkak karena skala dan volume pengiriman.

  • Tantangan cuaca dan kondisi jalan bisa mengganggu waktu pengiriman.

Kenapa Mid Mile Penting?

Karena mid mile bertanggung jawab menghubungkan pusat distribusi utama ke area-area tujuan. Efisiensi di tahap ini menentukan apakah barang bisa sampai ke daerah kamu dalam waktu yang dijanjikan.

3. Apa Itu Last Mile?

Definisi:

Last Mile adalah tahap akhir dari proses logistik, yaitu pengiriman dari hub lokal atau gudang regional ke alamat konsumen.

Contoh:

Setelah sepatu kamu sampai di hub Bandung, kurir mengantarkannya langsung ke rumahmu. Inilah yang disebut last mile delivery.

Proses Last Mile Meliputi:

  • Penyortiran barang per rute atau alamat.

  • Penugasan ke kurir lokal.

  • Pengiriman langsung ke pintu konsumen.

Tantangan Last Mile:
  • Kemacetan lalu lintas di daerah perkotaan.

  • Konsumen tidak berada di rumah saat pengantaran.

  • Tingginya ekspektasi pelanggan untuk pengiriman cepat (same-day atau next-day delivery).

  • Biaya tinggi karena pengiriman satu-per-satu (bukan massal seperti mid mile).

Kenapa Last Mile Penting?

Karena ini adalah momen "kontak langsung" antara perusahaan logistik dan konsumen. Pengalaman di tahap ini sangat memengaruhi kepuasan pelanggan.

First mile, mid mile, dan last mile adalah tiga komponen kunci dalam sistem logistik modern. Masing-masing punya peran vital, tantangan, dan strategi khusus. Semakin kamu memahami perbedaannya, semakin kamu bisa membuat keputusan yang lebih cerdas—baik sebagai konsumen maupun pelaku bisnis.